Laman

Jumat, 02 November 2012

Flashback

Akhirnyaaaaa.... Bisa kebuka jg nih blog

Udah berapa tahun ya ini blog gk bs kebuka krn lupa passwordnya.

Sambil mikir and flashback kehidupan aku beberapa tahun belakangan ini.
- Bayi tabung 3x gagal smua
- Ngadepin ipar, especially si Alex, adik suamiku (bukan nama sebenarnya) yg susah banget dpt jodoh.... dan menjadikan aku 'tong sampahnya'. Walau suamiku sudah beberapa kali menegurnya, tapi emang tuh anak senang banget curhat ke aku. Yg udah aku geregetan sendiri dengar cerita2nya.
- Adik suami yg lain, Cahya (bukan nama sebenarnya jg), yg akhirnya sembuh dari masalah schizo nya... yg ini sih menyenangkan.Belakangan ini hubunganku dan Cahya dekat, karena dia sudah bs diajak ngobrol asik. - Sepupuku yg menipuku dan sampai saat ini aku dan suami blm bs memaafkan dia walaupun ibuku sudah berbusa menasehati aku.
- Abang vs Hasna (sepupuku) dan yg lucunya Hasna gk pernah sadar kl Abang sebel abis sama dia :D
- Adi dan Ajah (sepupu suamiku) (bukan nama sebenarnya) yg sering bikin kita buete abissss
- Belakangan ini aku sering sebel sama ibuku tanpa sebab yg jelas

dan laiiiin laiiiin....

Udah ah.... Jadi curhat disini. Cm itulah hidup, kl flat aja gk enak khan. Jadi dinikmati saja

Ciaoo

Minggu, 13 Maret 2011

Obat Mata dan Qur'an

Banyak orang baru merasakan kehadiranNya pada hal-hal yang menakjubkan dalam hidupnya, padahal Dia hadir dalam setiap momen hidup kita



Suatu hari, seorang ibu mengeluh ada sesuatu di matanya. Matanya seperti orang kelilipan sesuatu, gatal dan memerah. Gangguan itu terus berlangsung dari hari ke hari dan tidak pernah membaik walaupun sudah diobati dengan berbagai obat mata.

Maka ibu itu pun pergi ke dokter mata. Si dokter memeriksa dan mengambil kesimpulan kalau mata si ibu mengalami mata kering. Ini biasa terjadi pada orang yang sudah mengalami usia lanjut. Untuk mengurangi mata keringnya, maka dokter itu memberi obat tetes mata khusus yg harus ia pakai setiap sejam sekali. Kalau perlu setengah jam sekali, kata dokter itu.

Dan jadilah hari-hari si ibu ditemani dengan obat tetes matanya. Ibu ini orang yang cukup aktif. Walau sudah 60 tahun lebih, ia masih suka naik angkot ke sana kemari. Dan penyakitnya ini, walau tidak berbahaya, cukup mengganggunya. Ia harus tetap memakai obat tetes mata ini walau ia sedang d angkot, di pasar, maupun di acara kawinan.

Karena tidak ada perbaikan sama sekali, ia pun pindah ke dokter mata lain di rumah sakit spesialis mata.

Si dokter pun tidak bisa membantu banyak. Ia menerangkan hal yang sama dengan dokter sebelumnya. Bahkan dengan penegasan kalau penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

"Apa yang menyebabkan mata kering ini dok?" tanya anak si ibu yang ikut mengantar ke dokter.

"Di mata itu ada kelenjar air mata. Kelenjar air mata itu mengandung banyak sekali unsur. Jika salah satu unsur tidak ada, ini yang bisa menyebabkan mata kering. Jadi mata kering ini bukan terjadi karena masa muda terlalu banyak menangis", terang si dokter. "Berkurangnya unsur air mata, bisa terjadi karena hormonal. Karena ibu sudah tua, hormonalnya jadi tidak sebagus dulu."

Dengan kata lain, obat mata itu memang harus seumur hidup dipakai si ibu.

Bertahun-tahun ia berobat bolak balik, agar matanya bisa lebih membaik, tapi hasilnya tetap nihil

Dalam kepasrahannya menerima keadaannya, ibu ini merasa bahwa mungkin inilah tanda-tanda kebutaannya. Penyakit ini pasti akan membuat matanya buta suatu hari nanti. Walau begitu diam-diam hatinya bersyukur bahwa hanya matanya yang sakit, seluruh anggota badannya masih berfungsi dengan baik.

Kemudian timbul niat itu. Niat untuk sebanyak-banyaknya membaca Al Qur'an sebelum ia buta. Sepanjang hidupnya, beliau bukan orang yang luar biasa dalam beribadah. Walaupun beliau tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktunya dan rutin ikut pengajian, tapi membaca Qur"an adalah hal yang sudah lama tidak dilakukannya saat itu.

Dan ia pun mulai rutin melakukannya. Tiap pagi setiap selesai sholat dhuha, ia membaca Qur'an. Walau hanya sempat 1 halaman, ia tetap istiqomah.

Suatu hari saat ia harus kembali ke dokter untuk periksa mata, tiba-tiba si dokter terkejut.

"Oooooh ibu ini ternyata alergi dengan obat tetes ini. Obat ini yang membuat mata ibu jadi cepat infeksi", kata si dokter.

Entah darimana tiba-tiba si dokter bisa mengambil keputusan itu, padahal sudah 2 tahun si ibu bolak balik ke dokter yang sama.

"Coba saya ganti obat tetesnya ya bu", kata si dokter.

Benar saja... Penyakit itu hilang. Penyakit yang sudah divonis tidak bisa sembuh, hilang begitu saja setelah diganti obatnya.

Tapi buat si ibu, bukan obat atau si dokter yang menyembuhkan. Allah yang menyembuhkannya.
Dengan mudah, jika Ia berkehendak, maka hal yang mustahil menjadi bisa



Dan ibu itu adalah ibuku...

La hawla wa la quwwata illa bilahil aliyil adzim
Tak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah

Selasa, 29 Juni 2010

Kepompong dan Kupu-Kupu


Sudah sering aku membaca tulisan ini.... tapi tetap saja aku suka.

Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu

Suatu hari lubang kecil muncul.Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang-lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan, kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya.

Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang dalam waktu.

Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian, sehingga dia akan siap terbang
begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.......

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya memohon Kekuatan... Dan Allah memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan... Dan Allah memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon Kemakmuran... Dan Allah memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.

Saya memohon Keteguhan hati... Dan Allah memberi saya Bahaya dan Coba untuk diatasi.

Saya memohon Cinta... Dan Allah memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon Kemurahan/Kebaikan hati... Dan Allah memberi saya kesempatan-kesempatan.

Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, tapi saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.

Sabtu, 26 Juni 2010

Cara Tuhan

Minggu, 07 Juni 2009 11:01:00 Wib


Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Sampai jam tiga dini hari otak saya tetap tidak mampu memecahkan masalah yang saya hadapi.

Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat. Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Untuk itu, selain dibutuhkan persetujuan saya, juga dibutuhkan sejumlah biaya untuk proses operasi tersebut.

Soal persetujuan, relatif mudah. Sejak awal saya sudah menyiapkan mental saya menghadapi kondisi terburuk itu. Sejak awal dokter sudah menjelaskan tentang risiko kehilangan payudara tersebut. Risiko tersebut sudah saya pahami. Kakak saya juga sudah mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk itu.

Namun yang membuat saya tidak bisa tidur semalaman adalah soal biaya. Jumlahnya sangat besar untuk ukuran saya waktu itu. Gaji saya sebagai redaktur suratkabar tidak akan mampu menutupi biaya sebesar itu. Sebab jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pendapatan saya. Sementara saya harus menghidupi keluarga dengan tiga anak.

Sudah beberapa tahun ini kakak saya hidup tanpa suami. Dia harus berjuang membesarkan kelima anaknya seorang diri. Dengan segala kemampuan yang terbatas, saya berusaha membantu agar kakak dapat bertahan menghadapi kehidupan yang berat. Selain sejumlah uang, saya juga mendukungnya secara moril. Dalam kehidupan sehari-hari, saya berperan sebagai pengganti ayah dari anak-anak kakak saya.

Dalam situasi seperti itu kakak saya divonis menderita kanker stadium empat. Saya baru menyadari selama ini kakak saya mencoba menyembunyikan penyakit tersebut. Mungkin juga dia berusaha melawan ketakutannya dengan mengabaikan gejala-gejala kanker yang sudah dirasakannya selama ini. Kalau memikirkan hal tersebut, saya sering menyesalinya. Seandainya kakak saya lebih jujur dan berani mengungkapkan kecurigaannya pada tanda-tanda awal kanker payudara, keadaannya mungkin menjadi lain.

Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Pada saat saya akhirnya memaksa dia memeriksakan diri ke dokter, kanker ganas di payudaranya sudah pada kondisi tidak tertolong lagi. Saya menyesali tindakan kakak saya yang “menyembunyikan” penyakitnya itu dari saya, tetapi belakangan -- setelah kakak saya tiada -- saya bisa memaklumi keputusannya. Saya bisa memahami mengapa kakak saya menghindar dari pemeriksaan dokter. Selain dia sendiri tidak siap menghadapi kenyataan, kakak saya juga tidak ingin menyusahkan saya yang selama ini sudah banyak membantunya.

Namun ketika keadaan yang terbutruk terjadi, saya toh harus siap menghadapinya. Salah satu yang harus saya pikirkan adalah mencari uang dalam jumlah yang disebutkan dokter untuk biaya operasi. Otak saya benar-benar buntu. Sampai jam tiga pagi saya tidak juga menemukan jalan keluar. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu?

Kadang, dalam keputus-asaan, terngiang-ngiang ucapan kakak saya pada saat dokter menganjurkan operasi. “Sudahlah, tidak usah dioperasi. Toh tidak ada jaminan saya akan terus hidup,” ujarnya. Tetapi, di balik ucapan itu, saya tahu kakak saya lebih merisaukan beban biaya yang harus saya pikul. Dia tahu saya tidak akan mampu menanggung biaya sebesar itu.

Pagi dini hari itu, ketika saya tak kunjung mampu menemukan jalan keluar, saya lalu berlutut dan berdoa. Di tengah kesunyian pagi, saya mendengar begitu jelas doa yang saya panjatkan. “Tuhan, sebagai manusia, akal pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini.” Setelah itu saya terlelap dalam kelelahan fisik dan mental.

Pagi hari, dari sejak bangun, mandi, sarapan, sampai perjalanan menuju kantor otak saya kembali bekerja. Mencari pemecahan soal biaya operasi. Dari mana saya mendapatkan uang? Adakah Tuhan mendengarkan doa saya? Pikiran dan hati saya bercabang. Di satu sisi saya sudah berserah dan yakin Tuhan akan membuka jalan, namun di lain sisi rupanya iman saya tidak cukup kuat sehingga masih saja gundah.

Di tengah situasi seperti itu, handphone saya berdering. Di ujung telepon terdengar suara sahabat saya yang bekerja di sebuah perusahaan public relations. Dengan suara memohon dia meminta kesediaan saya menjadi pembicara dalam sebuah workshop di sebuah bank pemerintah. Dia mengatakan terpaksa menelepon saya karena “keadaan darurat”. Pembicara yang seharusnya tampil besok, mendadak berhalangan. Dia memohon saya dapat menggantikannya.

Karena hari Sabtu saya libur, saya menyanggupi permintaan sahabat saya itu. Singkat kata, semua berjalan lancar. Acara worskshop itu sukses. Sahabat saya tak henti-henti mengucapkan terima kasih. Apalagi, katanya, para peserta puas. Bahkan pihak bank meminta agar saya bisa menjadi pembicara lagi untuk acara-acara mereka yang lain.

Sebelum meninggalkan tempat workshop, teman saya memberi saya amplop berisi honor sebagai pembicara. Sungguh tak terpikirkan sebelumnya soal honor ini. Saya betul-betul hanya berniat menyelamatkan sahabat saya itu. Tapi sahabat saya memohon agar saya mau menerimanya.

Di tengah perjalanan pulang hati saya masih tetap risau. Rasanya tidak enak menerima honor dari sahabat sendiri untuk pertolongan yang menurut saya sudah seharusnya saya lakukan sebagai sahabat. Tapi akhirnya saya berdamai dengan hati saya dan mencoba memahami jalan pikiran sahabat saya itu.

Malam hari baru saya berani membuka amplop tersebut. Betapa terkejutnya saya melihat angka rupiah yang tercantum di selembar cek di dalam amplop itu. Jumlahnya sama persis dengan biaya operasi kakak saya! Tidak kurang dan tidak lebih satu sen pun. Sama persis!

Mata saya berkaca-kaca. Tuhan, Engkau memang luar biasa. Engkau Maha Besar. Dengan cara-Mu Engkau menyelesaikan persoalanku. Bahkan dengan cara yang tidak terduga sekalipun. Cara yang sungguh ajaib.

Esoknya cek tersebut saya serahkan langsung ke rumah sakit. Setelah operasi, saya ceritakan kejadian tersebut kepada kakak saya. Dia hanya bisa menangis dan memuji kebesaran Tuhan.

Tidak cukup sampai di situ. Tuhan rupanya masih ingin menunjukkan kembali kebesaran-Nya. Tanpa sepengetahuan saya, Surya Paloh, pemilik harian Media Indonesia tempat saya bekerja, suatu malam datang menengok kakak saya di rumah sakit. Padahal selama ini saya tidak pernah bercerita soal kakak saya.

Saya baru tahu kehadiran Surya Paloh dari cerita kakak saya esok harinya. Dalam kunjungannya ke rumah sakit malam itu, Surya Paloh juga memutuskan semua biaya perawatan kakak saya, berapa pun dan sampai kapan pun, akan dia tanggung. Tuhan Maha Besar.


kick andy : http://kickandy.com/corner/2009/06/07/1592/21/1/5/Cara-Tuhan

Jumat, 25 Juni 2010

"Odol" dari Surga

Cerita menggelikan ini kudengar ketika duduk dibangku SMA dulu. Cerita yang akhirnya tertulis begitu dalam di relung-relung hati. Cerita yang meskipun naif, namun bermakna sangat dalam.

Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara. Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat menjengkelkan. Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih dari itu : tidak berharga ! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana jika ia meminta odol pada TUHAN ?

Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan jawaban dari-NYA . Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok hari –entah sampai berapa hari- menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak penting bagi orang lain, tetapi sangat penting bagi dirinya.

Maka dengan tekad bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu dipojok ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik : “TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”. Doa selesai. Wajah lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang berludah ditempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu –walau dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.

Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.

“Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,” Demi TUHAN Pak !!! Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini Paaaaaaaaak. .!!!”

Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’ itu.

“Diam !!”, bentak sang petugas,”Semua orang yang masuk keruangan penjara selalu meneriakkan hal yang sama !! Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”

“Tapi Pak…Sssa..”

Brrrraaaaang !!!!

Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan.

Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya. Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur pulas.

Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk, pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ?? Aku yakin ia disini tadi malam.

“Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.

“Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.

“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya itu buat kamu”.

Petugas pun ngeloyor pergi.

Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.

Tiba-tiba saja lututnya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN !!!!”, laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa helai pakaian sehari-hari.

~~~

Sahabat, Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita seolah terputus. Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan, kebimbangan dan putus asa.

Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan DIA yang menciptakan kita.




Diposkan oleh Jusharno Ahmad 15 Jan 2010

http://alwialatas.blogspot.com/2010/06/odol-dari-surga.html

Rencana-NYA selalu SEMPURNA

Jika اَللّه mengabulkan do'amu,اَللّهُ. menambah keimananmu....
Jika اَللّهُ belum mengabulkn do'amu , اَللّهُ menambah kesabaranmu....
Jika اَللّهُ mengabulkan do'amu namun tidak sesuai keinginanmu, اَللّهُ pasti memilihkan yang terbaik untukmu....
Maka tetaplah berdo'a karena itulah yang terbaik.



Di Surabaya, sebuah kota di Jawa Timur, hiduplah seorang ibu penjual tempe dengan seorang anaknya yang masih balita. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lakukan sebagai penyambung hidup dirinya dan anak semata wayangnya.

Tak ada pekerjaan lain sebagai penyambung hidup anak semata wayangnya.
Meski demikian, nyaris tak pernah lahir sebuah keluhan pun dari bibirnya. Ia selalu menjalani hidupnya dengan riang gembira. "Jika tempe ini yang nanti akan mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya...",...demikian dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu Jumat pagi, setelah shalat subuh, dia pun segera berkemas dan mengambil keranjang bambu tempat tempe, lalu dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atas satu-satunya meja panjang di rumahnya. Akan tetapi (deg!...dadanya bergemuruh...) tempe yang akan dia jual di pasar, ternyata belum jadi. Semuanya masih berupa kacang kedelai, dan sebagian berderai, belum disatukan oleh ikatan-ikatan putih kapas dari peragian. Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi tempe sempurna. Tubuhnya mendadak jadi lemas. Dia bayangkan, hari ini dia pasti tidak akan mendapatkan uang, untuk makan anaknya, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi.
Di tengah rasa putus asa, terbersit secercah harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah SWT, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, segera ditengadahkan kepalanya, dia angkat tangannya, dan dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, ubahlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku..." Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya.

Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan kehangatan yang
menjalari daun itu. Proses peragian memang sedang berlangsung. Dadanya masih bergemuruh. Dengan pelan-pelan, dia buka daun pembungkus tempe itu. Dan akhirnya... dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semuanya menyatu oleh kapas-kapas ragi putih.

Tetapi, dengan memaksa senyum, dia segera berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi. Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia.

Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku
lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah tempe ini. Bantulah aku, kabulkan doaku..."

Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju ke pasar, dia buka daun pembungkus tempe itu sekali lagi.
Tempeku pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari sela-sela pembungkus daun itu, dan... belum jadi. Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai tersebut. "Keajaiban Tuhan akan datang... pasti," yakinnya.

Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "tangan" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, bahwa Allah pasti mengabulkan doanya.

Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia mulai letakkan keranjang-keranjang itu. "Pasti sekarang telah jadi tempe!" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi.

Kecewa, airmata mulai menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Kenapa Allah begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.

Dengan lemas, dia mulai gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas karpet plastik yang telah dia sediakan.
Dengan lemas, dia mulai gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas karpet plastik yang telah dia sediakan. Tangannya mulai lemas, tak yakin akan ada orang yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Allah telah meninggalkan aku, batinnya.

Tangisnya kian menjadi-jadi.
Airmatanya kian mengalir deras. Terbayang di benaknya bahwa esok dia tak akan dapat berjualan... esok dia pun tak akan dapat makan, begitu pula dengan buah hati tersayangnya. Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas karena sudah menjelang sore. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah habis terjual. Kesedihannya mulai memuncak. Diingatnya kembali, dia tak pernah mengalami kejadian ini. Tempenya tak pernah tak jadi. Tangisnya kian menjadi-jadi. Dia merasa cobaan hari itu terasa berat...

Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan ramah mendarat di pundaknya. Dia memalingkan wajahnya seketika. Seorang perempuan cantik, paruh baya, tengah tersenyum, memandangnya.
"Maaf Ibu, apakah ibu punya tempe yang setengah jadi? Saya lelah sekali mencari-cari di pasar ini sejak pagi, dan tak ada seorang pedagang tempe yang menjualnya. Apakah Ibu punya tempe setengah jadi?"

Ibu penjual tempe itu segera termangu-mangu. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab
pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menengadahkan tangan. "Ya Allah, pada saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi sempurna. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe..." Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe..."

"Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi.

Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan
jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat?........ Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih
sama. Belum jadi! "Alhamdulillah!" pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli.

Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok aneh ya, ibu mencari tempe kok yang belum jadi?"

Si ibu pembeli tempe itu menyahut "Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si Muhammad, yang kuliah S2 di Swedia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, supaya bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sesampainya di sana masih layak dimakan. Oh ya, semua tempenya saya borong, bu. Dan jadi semua tempenya berapa, Bu?"

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hikmah:
Dalam kehidupan sehari-hari, kita acapkali berdoa, dan "memaksakan" Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok untuk kita. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa.

Padahal, Allah SWT paling tahu apa yang paling cocok dan baik untuk kita. Bahwa semua rencanaNYA adalah SEMPURNA.

Wassalam...


Iwan Budhiarta

http://www.facebook.com/home.php?filter=app_2347471856#/note.php?note_id=168196169650

http://alwialatas.blogspot.com/2009/11/rencana-nya-selalu-sempurna.html

Kamis, 03 Desember 2009

Kiamat

Pagi ini, setelah membaca email dari kakakku (http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/alwi-alatas-kiamat-dan-tahun-2012.htm), aku teringat cerita kiamat dari buku yang dulu pernah aku baca.

Berbeda sekali kisah kiamat yg diceritakan di buku itu dengan film 2012 yang -- walaupun efek visualnya keren banget -- tapi teuteup.... Hollywood style nya itu loh (pemeran utamanya pasti selamat and always happy ending).

Buku ini menggambarkan kiamat berdasarkan Qur'an dan Hadist. Dan jujur saja, cerita kiamat yang digambarkan Al Qur'an dan Al Hadist, jauh lebih menyeramkan dibandingkan film 2012 (mungkin kalau produser film 2012 mengambil basic story dari Al Qur'an dan Hadist, lebih laris lagi kali ya hehehe)

4JJI sudah menggambarkan kiamat :"Hai manusia, bertaqwalah kepada 4JJI. Sesungguhnya guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu; lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah semua kandungan seluruh wanita hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka semua tidak mabuk, akan tetapi adzab 4JJI itu sangat kerasnya."(S. Al Hajj, 1-2)

Kebayang khan, ibu yang sedang menyusui anak saja bisa meninggalkan anaknya. Itu tidak akan terjadi kalau bukan karena panik yang luar biasa. Tidak akan sempat tuh yang namanya menyelamatkan keluarga, trus melarikan diri dengan mobil :D

Setelah mencari di rak buku, akhirnya kutemukan juga buku ini. Judulnya "Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi & Munculnya Dajjal" oleh Amin Muhammad Jamaluddin. It's one of my fav's book. Untuk beberapa orang mungkin sudah pernah membacanya atau mungkin sudah tahu kisah-kisah sebelum kiamat. Tapi bagi yang belum penulis akan menceritakannya disini.


As you know...kiamat dalam Islam selalu dihubungkan dengan munculnya Imam Mahdi. Siapa sih Imam Mahdi?

Imam Mahdi adalah seorang pria muda dari kaum Muslimin bernama Muhammad ibn Abdullah (namanya sama dengan nama Rasulullah). Ia disempurnakan 4JJI dalam satu malam.
Maksudnya, ada penafsiran yang bilang, bahwa ia sebenarnya orang biasa, tapi 4JJI sudah mentakdirkannya menjadi Imam Mahdi.

4JJI menyiapkannya hanya dengan 1 malam untuk menjadi khalifah dan memimpin kaum muslimin dalam menghadapi huru hara dan perang terakhir.
Ia sendiri tidak tahu bahwa 4JJI telah menyempurnakannya dalam waktu 1 malam, bukan berasal dari usahanya dan bukan pula permintaannya. Kemudian ia dibai'at di Ka'bah, sementara ia sendiri tidak menyukai pembai'atannya.

Banyak pendapat yang bilang, kemunculannya ditandai dengan surutnya Sungai Eufrat yang menyibakkan gunung emas.
Rasulullah bersabda :"Kiamat tidak akan terjadi sehingga Sungai Eufrat surut menyibakkan gunung emas, di atasnya orang-orang berperang, sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh 99. Setiap orang dari mereka mengatakan, "mudah-mudahan, akulah orang yang selamat itu." (HR Abu Hurairah)

Sekedar keterangan, Sungai Eufrat itu sekarang berhulu di Turki, melewati Syria dan Irak dan sudah mulai surut.

Imam Mahdi juga diramalkan, muncul pada saat dunia sedang mengalami perang Armagedon (film Hollywood lagi nih :D).
Perang Armageddon disini bukan perang melawan meteor yang akan jatuh ke bumi. Tapi perang multinasional, dimana kaum Muslimin dan kaum Barat (Eropa dan Amerika) bersatu menjadi satu blok. Kemudian mereka akan melawan suatu musuh dari blok lain, yang belum diketahui.

Rasulullah bersabda : "Aku menghitung ada enam perkara yang akan terjadi menjelang hari kiamat, yaitu : Kematianku, kemudian penaklukan Baitul Maqdis, kemudian kematian massal akibat wabah penyakit qu'as (penyakit yang mematikan kambing dengan cepat). Kemudian melimpahnya uang (harta), sehingga apabila seseorang diberi gaji seratus dinar, maka ia tetap tidak puas (kesal), kemudian munculnya fitnah (godaan dan kemaksiatan) yang memasuki setiap rumah. Kemudian adanya gencatan senjata (perdamaian) antara umat Islam dengan Bani Ashfar (orang Eropa dan Amerika), kemudian mereka mengkhianati kamu, dimana mereka akan menyerangmu di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap-tiap bendera itu terdapat 12 ribu tentara." (HR Bukhari)

Memang Imam Mahdi disiapkan untuk menghadapi huru hara, karena memang saat itu diramalkan dunia sedang kacau-kacaunya. Setelah perang Armageddon, terjadi lagi pertempuran paling besar (Al Malhamah Al Kubra), antara kaum Muslimin dan Kaum Barat, karena pengkhianatan Kaum Barat. Sebegitu dahsyatnya Al Malhamah Al Kubra ini, sampai-sampai digambarkan, apabila burung melewati kawasan pertempuran mereka, maka burung itu akan mati sebelum melewati mereka.

Pada saat Al Malhamah Al Kubra ini terjadi, digambarkan manusia sudah tidak lagi berperang dengan bom, senjata dan nuklir, melainkan kembali seperti jaman dulu, dengan pedang dan jalan darat. Pertempuran seperti yang kita lihat di film-film sejarah.
Entah bagaimana penafsiran ini cocok dengan kata-kata Einstein :"I know not with what weapons World War III will be fought, but World War IV will be fought with STICKS and STONES."

Walau begitu, munculnya Imam Mahdi bukan termasuk tanda-tanda besar kiamat. Ia penghubung tanda-tanda kecil kiamat -- yang sudah terjadi sekarang -- ke tanda-tanda besar.

Rasulullah bersabda :"Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian menyaksikan sebelumnya sepuluh tanda, yaitu keluarnya asap tebal, munculnya dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya 'Isa Ibn Maryam, Ya'juj wa Ma'juj, tiga pembenaman bumi di Timur, di Barat, di Semenanjung Arab dan terakhir keluarnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka." (HR Muslim)

Kalau dilihat dari 10 tanda tersebut, ada yang menafsirkan, hanya 6 tanda besar kiamat saja yang akan dilihat orang Mu'min :

1. DAJJAL
Siapa sih dajjal?

Dajjal adalah seorang anak laki-laki dari kaum Yahudi yang buruk, berperangai dan berbentuk seperti setan. Ia dikelilingi oleh setan-setan dan diikuti oleh 70 ribu orang Yahudi yang bertoga (sejenis topi) di kepala.

Rasulullah bersabda :"Orang tua dajjal tidak pernah mendapatkan anak selama 30 tahun, kemudian terlahirlah dari keduanya seorang anak laki-laki yang hanya bermata satu, berperangai buruk dan sangat sedikit manfaatnya. Ketika matanya tertidur, hatinya tidaklah ikut tertidur." (HR Imam Ahmad dari Abubakar, diriwayatkan bahwa hadist ini hasan)

Ciri-ciri dajjal, apabila dilihat dari jauh, maka ia adalah seorang laki-laki yang pendek, berbadan sangat gemuk, berkulit coklat merah yang murni, pipinya merah, berkepala besar (seperti kepala ular), berambut sangat keriting yang berbintik-bintik, seakan-akan rambutnya terbuat dari air dan kerikil, tebal berkelok-kelok.
Apabila dilihat dari dekat, bagian kanan wajahnya terhapus, tidak bermata dan tidak beralis, mata kirinya menyala berwarna hijau seperti kacang hijau yang menggembung, terbelalak dan membengkak di atas pipinya.

Rasulullah bersabda :"Tertulis diantara dua matanya kata KAFIR yang dieja kaf, fa', ra', yang dapat dibaca oleh setiap Mu'min yang pandai membaca maupun oleh Mu'min yang buta huruf. Menurut kami, hal ini tidak akan tersembunyi (meragukan) lagi bagi siapa saja."

Diriwayatkan, dajjal hidup dari dulu sampai sekarang dan tetap mendapat rizki untuk hidup, akan tetapi ia terikat sampai suatu masa yang ditentukan.

Bahkan Imam Muslim (perawi hadist) meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki di zaman Rasulullah bernama Tamim Ad Dari, yang bertemu dan menceritakan pengalamannya kepada Rasulullah. Ia menceritakan pernah bertemu dajjal. Ketika itu ia melaut dan terombang-ambing badai selama 1 bulan sampai akhirnya ia sampai di suatu pulau. Di pulau itu ia menemukan biara yang di dalamnya ada seorang laki-laki yang terikat kuat. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Al Masihuddajjal.

Lalu dimana biara itu?
Rasulullah bersabda : "Dajjal akan keluar dari sebuah negri di Timur yang bernama Khurasan."

Jadi diperkirakan biara itu berada di daerah Khurasan, tepatnya di desa Isfahan (antara Rusia dan Iran sekarang)

Rasulullah juga bersabda : "Dajjal akan diikuti oleh 70 ribu orang-orang Yahudi Isfahan yang memakai jubah besar berwarna hijau."

Dajjal keluar ketika dunia mengalami kekeringan, kemarau dan kelaparan internasional.

Ia akan memasuki semua negri di dunia dalam kurun waktu 40 hari, kecuali Makkah dan Madinah, karena 2 kota itu dijaga oleh malaikat.

Ia mempunyai kelebihan dalam pemutar balikkan fakta dan sangat memikat. Ia akan menyebut dirinya nabi dan setelah itu menyebut dirinya Tuhan. Di antara fitnahan-fitnahannya adalah ketika ia melewati sebuah negri kemudian mereka membenarkan perkataan dajjal, dajjal akan memerintahkan langit untuk turun hujan, dan ia memerintahkan bumi untuk tumbuh, sehingga makmurlah negri itu.

Sebegitu hebatnya fitnah Dajjal, sampai-sampai Rasulullah menjelaskan : "Semenjak Adam diciptakan sampai berdirinya kiamat tidak ada hal (cobaan) yang lebih besar dari dajjal." (HR Muslim)

Dimanakah umat Muslim saat itu?
Rasulullah menjelaskan, saat itu orang-orang Muslim dipimpin oleh Imam Mahdi berkumpul di Timur Damaskus, Syria.

Sampai suatu saat ketika Imam Mahdi akan mengimami umat Muslim dalam shalat subuh, tiba-tiba turunlah Isa Ibn Maryam.

2. ISA IBN MARYAM
Tanda besar kedua adalah turunnya Nabi Isa Ibn Maryam. Rasulullah bersabda :"Isa Ibn Maryam akan turun di Menara Putih (Al Mannaratul Baidha'), di Timur Damsyik." (HR Thabrani)

Ia turun ketika umat Muslim sudah mengumandangkan iqamat untuk shalat Subuh dan Imam Mahdi sudah maju untuk mengimami shalat. Begitu Imam Mahdi melihat Nabi Isa, mundurlah Imam Mahdi supaya Nabi Isa maju untuk mengimami shalat. Nabi Isa pun meletakkan dua tangannya pada bahu Imam Mahdi sambil berkata :"Majulah kamu dan pimpinlah shalat, karena sesungguhnya ia diiqamatkan untuk kamu."

Lalu Imam Mahdi pun memimpin sholat. Ketika sholat selesai Nabi Isa berkata :"Bukalah pintu." Mereka pun membuka pintu dan di belakangnya telah ada dajjal bersama 70 ribu orang Yahudi, masing-masing memiliki pedang berhias emas dan berjubah besar berwarna hijau.

Ketika Nabi Isa memandang dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di dalam air. Kemudian dajjal lari dan dihadang oleh Nabi Isa di Palestina, lalu dibunuhlah dajjal.

Disinilah 4JJI menjadikan kekalahan untuk orang-orang Yahudi. 4JJI menjadikan segala sesuatu bisa bicara, mulai dari batu, pohon, dinding, binatang ternak. Semua berkata :"Hai hamba 4JJI yang Muslim, disini ada Yahudi, kemarilah! Dan bunuhlah ia!"
Kecuali pohon Ghardaqah. (HR Ibn Majah dan Ibn Khuzaimah)

Setelah itu, Nabi Isa akan memimpin dunia ini dengan adil, juga akan memadamkan peperangan. Manusia akan hidup dalam kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan.

3. YA'JUJ wa MA'JUJ

Tanda besar ketiga adalah keluarnya Ya'juj wa Ma'juj. Siapa sih Ya'juj wa Ma'juj?

Ternyata Ya'juj wa Ma'juj adalah suatu kaum yang diperkirakan salah satu dari bangsa Cina, Rusia, Jepang, Mongolia, dan sejenis mereka. Atau bahkan gabungan dari mereka.

Rasulullah menjelaskan ciri-ciri mereka, bermuka lebar seakan-akan wajah mereka adalah meja yang bundar, bermata sipit, berambut pirang (hitam keputihan atau keruh seperti awan)

Dalam S. Al Kahfi, 93-95 :"Sehingga apabila dia telah sampai diantara dua buah gunung dia mendapati di hadapan kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraannya. Mereka berkata : Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepada kamu, supaya kamu membuat dinding diantara mereka? Dzulkarnain berkata : Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka

Jadi Ya'juj wa Ma'juj terkurung dibelakang dinding, yang konon diriwayatkan tebal, teguh, tinggi menjulang, yang terbuat dari besi dan tembaga yang dicampur, sehingga mereka tidak dapat melubanginya sangking tebalnya dan tidak dapat juga memanjatnya karena sangat tinggi dan licin. Dinding tersebut dibangun antara 2 gunung yang besar.

Ibn Abbas (tinta umat dan ahli tafsir Al Qur'an) mengatakan :"Ia terletak di persimpangan negeri Turki berdekatan dengan Armenia dan Azerbaijan." Yang berarti juga, berdekatan dengan pegunungan Kaukasus (yg tingginya sekitar 1000-3000m). 4JJI melindungi tempat itu, seperti 4JJI melindungi tempat dajjal, sehingga tidak dapat dicapai oleh manusia lain, kecuali orang-orang seperti Tamim Ad Dari yang memang ditakdirkan bertemu dajjal.

Pada saatnya, ketika dajjal terbunuh, 4JJI menjadikan dinding itu pecah dan mengizinkan mereka keluar.

Rasulullah menjelaskan, ketika dinding Ya'juj wa Ma'juj terbuka , mereka akan menyerang manusia. (HR Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hilban dan Hakim)

"Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi." (Al Anbiyaa', 96)

Jumlah mereka sangat besar, tidak dapat dihitung seperti semut atau belalang. (HR Ibn Majah)
Umat Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka. Ya'juj wa Ma'juj meminum semua air di bumi. Kejahatan mereka sangat besar, tidak seorang manusia pun yang dapat mengatasinya, sehingga ketika mereka keluar maka 4JJI berkata pd Nabi Isa :"Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya'juj dan Ma'juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu (kaum Muslimin) ke Thur (Thursina)" (HR Ahmad, Muslim dan Tirmidzi)

Ketika Ya'juj wa Ma'juj melihat tidak ada lagi manusia tersisa, maka berkatalah salah seorang dari mereka :"Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak itu kembali dengan berlumur darah. Maka tatkala mereka sedang asik berbuat demikian, 4JJI mengutus ulat ke pundak mereka, maka paginya mereka pun mati. (HR Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan Hakim)

4. TERBITNYA MATAHARI DARI TEMPAT TERBENAMNYA
Tanda ini adalah tanda besar keempat. Beberapa penafsiran mengatakan, cara terbit matahari yang terbalik (terbit dari Barat dan terbenam di Timur) hanya akan terjadi 1 hari. ini juga menandakan tertutupnya pintu tobat.

Rasulullah bersabda :"Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari Barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya Iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu." (HR Bukhari dan Muslim)


5. KELUARNYA BINATANG BUMI
"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami akan mengeluarkan seekor binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia sudah tidak yakin kepada ayat-ayat kami." (S. An Naml, 82)

"Sesungguhnya tanda-tanda kiamat pertama yang akan terjadi adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya seekor binatang kepada manusia pada waktu Dhuha, yang manapun diantara dua hal ini yang akan duluan terjadi, maka yang keduanya akan terjadi dalam waktu yang dekat." (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Ibn Majah)

Ada juga yg menafsirkan binatang ini keluar di hari yang sama dengan tanda keempat.

Tapi binatang apa itu?
Tak ada satu hadist pun yang dapat menerangkan dengan lengkap ciri-ciri binatang itu. Kalaupun ada, itu bukan hadist yang shahih.

Tapi Ibn Majah pernah meriwayatkan suatu hadist dr Abu Hurairah, telah bersabda Rasulullah :"Binatang bumi itu akan keluar dengan membawa Tongkat Musa dan Cincin Sulaiman, maka ia akan mencap hidung org kafir dengan tongkat dan akan membuat terang wajah orang Mu'min dengan cincin, sehingga dengan demikian apabila telah berkumpul beberapa orang-orang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah seorang dari mereka akan berkata :"Makanlah ini wahai orang "Mu'min" dan makanlah ini wahai orang "kafir." (HR Abu Daud Ath Thayalisi, Ahmad dan Ibn Majah)

6. KELUARNYA ASAP
"Sesungguhnya Rabbmu telah memperingatkan kamu dengan tiga hal. (Pertama) : asap yang akan mengakibatkan kepada orang Mu'min seperti demam dan kepada orang kafir sehingga ia melepuh (pecah) dan keluar asap dari setiap telinganya, yang kedua adalah binatang, yang ketiga adalah Dajjal." (HR Thabrany)

Asap ini akan ada selama 40 hari. Dan ini adalah tanda besar kiamat yang terakhir yang dapat dilihat setiap Mu'min.

Setelah kemunculan asap, akan datang angin lembut dari arah Yaman yang akan mencabut arwah setiap Mu'min.

Setelah semua umat Mu'min meninggal, tinggal orang-orang kafir yang akan melihat sisa tanda besar kiamat.

7. PEMBENAMAN BUMI di TIMUR, BARAT, SEMENANJUNG ARAB DAN KELUARNYA API DARI DASAR TELUK ADEN
"Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yg paling jahat." (HR Muslim dan Ahmad)

"Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak disebut-sebut lagi (nama) 4JJI, 4JJI." (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Ibn Hiban)

Ketika 4JJI telah mengizinkan berakhirnya dunia ia akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup sangkakala.

Tiupan pertama adalah tiupan yg panjang. Tiupan ini menyebabkan guncangan
yang hebat dan kepanikan semua yang berada di langit dan di bumi, kecuali para Nabi dan para syahid.

Di saat itu, bukan bumi saja yang berguncang, tapi juga gunung-gunung meletus bersamaan, laut-laut saling beradu, langit akan pecah secara luar biasa dan hilangnya hukum grafitasi.

Di saat ini juga, terjadi pembenaman bumi di Timur, Barat, Semenanjung Arab dan keluarnya api dari dasar teluk Aden.

Yg dimaksud 'pembenaman bumi' adalah terbelahnya bumi yang akan menelan manusia. Begitu juga dengan api dari dasar teluk Aden. Api itu akan mengejar manusia sejadi-jadinya, hingga tidak akan ada waktu lagi bagi manusia untuk berlambat-lambat apalagi istirahat.

Tiupan kedua adalah tiupan kejutan (pingsan) dan kematian. Pada tiupan ini pingsan dan matilah semua mahluk yang ada di bumi dan di langit -- termasuk para Nabi dan para syuhada --, kecuali 8 malaikat yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan 4 malaikat pembawa Arsy.

Kemudian 4JJI memerintahkan malaikat maut, Izrail, untuk mencabut nyawa malaikat yang tersisa ini, sehingga tinggal 4JJI dan Izrail.

Lalu 4JJI memerintahkan Izrail untuk mencabut nyawanya sendiri

Sehingga tidak ada lagi yang tersisa kecuali 4JJI Yang Maha Perkasa, Yang Hidup Yang Tidak Pernah Mati, Yang Awal dan Yang Akhir.

Setelah itu, 4JJI menurunkan hujan dari langit seperti gerimis atau bayangan. Dengan gerimis atau bayangan itu tumbuhlah semua jasad mahluk

Lalu 4JJI menghidupkan Israfil untuk meniupkan sangkakala lagi.

Tiupan ketiga adalah tiupan kebangkitan
Ketika "Shur"(sangkakala) ditiupkan, terbanglah semua roh ke jasadnya masing-masing. Arwah kaum Mu'minin akan terbang dengan memancarkan cahaya, sedangkan arwah kaum kafir akan menimbulkan kegelapan. Dan hari peradilan pun dimulai...